Belajar
menulis My Opinion
Sekularisme merupakan masalah perdebatan
yang sengit bagi gerakan-gerakan politik umat Islam. Namun Sekularisme
mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. sehingga perlu ada perumusan baru terhadap
sekularisme. Sekularisme dalam pemaknaan penulis lebih memandang terhadap upaya
penjaminan kebebasan kepada warga Negara untuk menerima dan menolak serta
memilih keyakinan beragama karena secara komperhenship semua agama adalah benar
ataupun sikap menolak dan menerimanya tapi dimata keyakinan individu yang menganut.
Bingkai yang melandasi sekularisme adalah prinsip keadilan terhdap unsur-unsur
yang mambangun Negara.
Namun
nampaknya perwujudan sekularisme yang demikian,, hanya tertuang dalam substansi
Negara kita Indonesia yaitu Pancasila, dan tidak dalam sebagian penjabarannya.
Salah satu contoh yang penulis kemukakan sebagai seorang mahasiswa jurusan
pendidikan bahwa dalam rumusan undang-undang sistem pendidikan nasional tidak memuat secara keseluruhan nilai- nilai
dalam pancasila sebagai asas yang sekular. Karena tujuan pendidikan nasional
tidak memuat asas pancasila yaitu poin ke5 KEADILAN BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA kerena
terlalu memihak pada umat beragama yaitu dalam rincian Undang- Undang No. 20,
Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab."
Tujuan pendidikan nasional mestinya untuk
mencari kebenaran, namun dalam sistem pendidikan nasional Indonesia menjadikan
agama sebagai syarat batu loncatan yang mesti ditempuh oleh para peserta didik
sehingga menutup ruang bagi orang-orang
yang tidak mengikat dirinya dalam agama untuk menempuh pendidikan.
Jangan mengatakan bahwa orang-orang yang tidak
mengikat dirinya dalam sebuah agama tidak diakui status kewarganegaraannya
sebagai warga Negara karena pada faktanya kolom agama pada KTP boleh untuk dikosongkan
tanpa harus melakukan konversi agama secara pura-pura. Secara permukaan sila
pertama dari Pancasila “KETUAHANAN YANG MAHA ESA” mengandung makna bahwa
Indonesia sebagai Negara yang bergama tetapi menurut penulis tidak demikian
dengan terinspirisi oleh Dr. Siti Musdah Mulia salah seorang pengajar STF
Driyarkara yang menafsirkan sila pertama dari Pancasila adalah merupakan ajakan
atau menginspirasikan bahwa beragama itu adalah penting, ini terlihat dalam
makna arti kata “Ketuhanan” bukan “Bertuhan”. Oleh karenanya tidak ada paksaan
untuk beragama dalam bernegara tetapi hanya mengajak bahwa beragama itu penting
dan ini sesuai dengan salah satu prinsip dalam agama Islam yakni Laa ikraha
fiddin “tidak ada paksaan dalam agama”.
Play Free Slots Online (No Download) - Mapyro
BalasHapusFind the 밀양 출장샵 best free casino 광명 출장샵 slots 제주도 출장안마 games anywhere on the internet! 하남 출장마사지 to play free slots or check out their free spins or bonus games! 남원 출장샵